Blog-SahatSimarmata: Pak Harto Berpulang di RSPP

Setelah melewati beberapa kali masa kritis, terakhir jam 1 dinihari tadi, mantan presiden RI Soeharto atau lebih dikenal dengan sebutan Pak Harto meninggal dunia pada hari ini, Minggu 27 Januari 2008 jam 13.10, di RSPP (Rumah Sakit Pusat Pertamina) Jakarta. Beliau telah berada di RSPP selama 24 hari sejak 4 Januari 2008. Ketua Tim Dokter Kepresidenan dr Mardjo Soebandiono memastikan bahwa Pak Harto wafat.....

Memang pada Minggu pagi ini, tim dokter sudah menyatakan sejak pukul 01.00 WIB Pak Harto mengalami sesak nafas, dan tekanan darah yang mengalami penurunan. Tim dokter (beranggotakan 40 orang dokter spesialis) juga menyatakan sistem pernafasan Soeharto diabil alih 100% oleh alat bantu pernafasan. Sedang fungsi otak belum dapat diketahui masih berfungsi atau tidak. Namun akhirnya pada pukul13.10 WIB ini Pak Harto tidak dapat tertolong lagi.
.

Pak Harto tutup usia pada umur 86 tahun meninggalkan 6 anak (3 putra dan 3 putri). Sebagaimana kita ketahui, beliau lahir di Kemusuk, Argomulyo, Jogja, pada tanggal 8 Juni 1921. Ia dilantik sebagai Presiden pada tanggal 27 Maret 1968 dan berkuasa hingga 32 tahun sebelum akhirnya lengser oleh gelombang demonstrasi mahasiswa pada Mei 1998. Soeharto menikah dengan Suhartini (lebih akrab dipanggil Bu Tien) dan memiliki enam orang anak. Yaitu Sigit Harjojudanto, Siti Hardijanti Rukmana (Tutut), Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi (Titik), Hutomo Mandala Putra (Tommy), dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).
.
Saya masih ingat, waktu itu Pak Harto dilarikan ke RSPP pada Jumat (4/1/2008) pukul 14.15 WIB dan mendapat perawatan di ruang president suite VVIP nomor 536 lantai V RSPP. Soeharto dirawat karena mengalami penimbunan cairan di tubuhnya yang mengakibatkan pembengkakan dan menurunnya kadar darah merah (hemoglobin).

Keadaan Pak Harto sempat membaik setelah tim dokter mengeluarkan cairan di tubuhnya. Soeharto masih dapat tersenyum dan berbicara meskipun hanya dalam kalimat-kalimat pendek. Namun kesehatannya kembali mengalami penurunan pada Senin pagi (7/1). Kondisi itu ditandai dengan menurunnya produksi urin dan penumpukan cairan di paru-paru. Selain itu penurunan kondisi kesehatan Soeharto juga ditandai dengan dijumpainya pendarahan melalui urin dan feses sehingga hemoglobin yang awalnya berhasil dinaikan menjadi turun kembali.

Penurunan kesehatan ini, disebabkan tubuh Pak Harto yang mengalami ketergantungan pada alat bantu dan obat-obatan. Tim dokter telah berupaya mengurangi keberadaan alat bantu di tubuh Pak Harto. Langkah tersebut justru membuat kondisi tubuh Pak Harto semakin menurun. Namun seminggu terakhir, kondisi Soeharto dikabarkan berangsur pulih, karena tim dokter berhasil mengendalikan infeksi di tubuh Soeharto.

Memang beberapa hari terakhir kondisi Pak Harto membaik. Bahkan hari Jumat kemaren, di koran saya baca Pak harto sudah tersenyum dan mau pulang ke rumah. Tapi ya itu, seperti sudah sering terjadi, apabila kondisi pernah gawat, maka kondisi membaik itu sangat perlu diwaspadai karena sering terjadi kondisinya langsung fatal. Begitulah yang terjadi dinihari tadi.

Hari ini, jenazah Pak Harto akan dibawa ke Rumah di Jl. Cendana No.8 Jakarta dari RSPP pukul 14.40 wib. Rencananya jenazah Pak Harto akan dibawa ke Solo besok (Senin) melalui Bandara Halim Perdana Kusuma, ada kemungkinan ke Masjid At-Tien terlebih dahulu. Setelah itu, dari Bandara Halim PK di Jakarta ke Bandara Adi Soemarmo di Solo, lalu menuju Kompleks Pemakaman Asatana Giribangun, Karanganyar, Solo. Pemakaman kemungkinan dilakukan besok, Senin 28 Januari 2008 pukul 09.00 wib.

Selain itu, Pemerintah menetapkan 7 hari berkabung nasional mulai hari ini, 27 Januari 2008, tanggal Pak Harto meninggal dunia.

Terlepas dengan segala kontroversi mengenai Pak Harto, karena saya percaya manusia itu punya sisi positif dan negatif, saya menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya salah satu pemimpin negara kita. Semoga diterima di sisi Tuhan. Rest in Peace (RIP).

.
Selamat Jalan Pak Harto...
Selamat Jalan juga kasus-kasus Pak Harto...
.