Purpose Driven Leadership
-
-
“Pemimpin adalah seseorang yang Anda ikuti ke tempat dimana Anda takkan pergi ke sana seorang diri”
– Joel Arthur Barker –
-
– Joel Arthur Barker –
-
“Pemimpin sejati adalah mereka yang memimpin dengan teladan.”
– Donna Karlin, Personal Development Trainer –
-
– Donna Karlin, Personal Development Trainer –
-
“Tujuan yang baik dari kepemimpinan adalah menolong mereka yang melakukan sesuatu dengan buruk agar mejadi baik, dan menolong mereka yang melakukan sesuatu dengan baik agar menjadi lebih baik lagi.”
- Jim Rohn –
-
- Jim Rohn –
-
Cukup beraneka ragam definisi leadership dari para pakar Manajemen, akan tetapi yang terpenting bukan definisi itu sendiri, melainkan pelaksanaan dalam hal mengelola suatu team work menuju pencapaian tujuan yang diharapkan. Proses leadership yang mengalir hingga penjabaran ke seluruh jajaran organisasi akan mengakibatkan lompatan-lompatan prestasi. Adanya Corporate Culture yang di dalamnya terdapat Core Values; Kepercayaan, Integritas, Pelayanan, Kesempurnaan, dan Profesionalisme akan semakin memperkokoh fondasi yang sudah ada dan melengkapi proses leadership itu sendiri. Hal yang begitu menarik dari kepemimpinan adalah “Purpose Driven Leadership” apa yang mengendalikan tujuan kepemimpinan.....
.
.
Semua Dimulai dengan Kasih
Apapun hal yang mendasari kepemimpinan kita hendaklah dimulai dari kasih. Kasih mempunyai makna yang sangat berarti, terdapat unsur ketulusan yang berasal dari hati nurani. Kasih dapat diilustrasikan dengan kasih sayang orang tua kepada anaknya, yang senantiasa membimbing, bertukar pikiran, mengayomi, melindungi, mengarahkan, dan melihat masa depan anaknya. Kasih berarti menegur jika salah, menasehati dan mengingatkan jika lupa/khilaf, bahkan mendidik dan ‘memukul’ jika ‘nakal’ serta ‘membalut’ jika ‘terluka’. Hal ini diterapkan dalam leadership dari atas hingga ke bawah, kondisi dapat dirasakan sebagai imbal balik dalam satu ungkapan keselarasan nurani.
.Apapun hal yang mendasari kepemimpinan kita hendaklah dimulai dari kasih. Kasih mempunyai makna yang sangat berarti, terdapat unsur ketulusan yang berasal dari hati nurani. Kasih dapat diilustrasikan dengan kasih sayang orang tua kepada anaknya, yang senantiasa membimbing, bertukar pikiran, mengayomi, melindungi, mengarahkan, dan melihat masa depan anaknya. Kasih berarti menegur jika salah, menasehati dan mengingatkan jika lupa/khilaf, bahkan mendidik dan ‘memukul’ jika ‘nakal’ serta ‘membalut’ jika ‘terluka’. Hal ini diterapkan dalam leadership dari atas hingga ke bawah, kondisi dapat dirasakan sebagai imbal balik dalam satu ungkapan keselarasan nurani.
Unsur yang Mengendalikan Kepemimpinan Kita
.
· Emotional
Emotional sangat berguna jika kita tahu menempatkan dan menggunakannya, kapan, dimana, kepada siapa dan kenapa kita harus menempatkan/meredam emotional sedemikian rupa. Hal ini akan menjadi pengelolaan diri yang teramat penting, dimana kita harus melihat semua orang, karakter, jenis kesibukan, dan lainnya. Bukan melihat diri sendiri.
· Profesional
Seorang Pemimpin adalah orang yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang lain, melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain, dan melihat sebelum orang lain melihat, sehingga sangat profesional dalam setiap tindakanya.
· Ambisi
Ambisi yang terkedali akan melahirkan hal yang sangat positif. Permasalahannya adalah seringkali ambisi lebih dominan dan dikuasai oleh hal-hal yang berbau “egois” (selalu merasa benar), sehingga dapat melahirkan suatu kepemimpinan yang diktator.
.
.
· Emotional
Emotional sangat berguna jika kita tahu menempatkan dan menggunakannya, kapan, dimana, kepada siapa dan kenapa kita harus menempatkan/meredam emotional sedemikian rupa. Hal ini akan menjadi pengelolaan diri yang teramat penting, dimana kita harus melihat semua orang, karakter, jenis kesibukan, dan lainnya. Bukan melihat diri sendiri.
· Profesional
Seorang Pemimpin adalah orang yang melihat lebih banyak daripada yang dilihat orang lain, melihat lebih jauh daripada yang dilihat orang lain, dan melihat sebelum orang lain melihat, sehingga sangat profesional dalam setiap tindakanya.
· Ambisi
Ambisi yang terkedali akan melahirkan hal yang sangat positif. Permasalahannya adalah seringkali ambisi lebih dominan dan dikuasai oleh hal-hal yang berbau “egois” (selalu merasa benar), sehingga dapat melahirkan suatu kepemimpinan yang diktator.
.
Cara Kita Memandang akan Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan Kita
.
· Kepemimpinan adalah sebuah pesta
Jika kita memandang suatu kepemimpinan sebagai suatu pesta, maka kita akan terus bersenang-senang. Kita tidak melihat kondisi lingkungan kerja yang sebenarnya, akan tetapi lebih cenderung kepada hura-hura layaknya sebuah pesta.
· Kepemimpinan adalah sebuah restoran
Jika kita memandang suatu kepemimpinan sebagai suatu restoran, maka kita akan berfikir sebagai “Raja”, layaknya seorang tamu di sebuah restoran yang harus dilayani dan setelah itu meninggalkan restoran tersebut tanpa peduli dengan apa yang terjadi setelah itu.
· Kepemimpinan adalah sebuah peperangan
Jika kita memandang suatu kepemimpinan sebagai suatu peperangan, maka kita akan “berjuang” sampai menang. Berjuang dengan para competitor, berjuang untuk mempertahankan team work yang solid, berjuang untuk mengembangkan diri, mengembangkan bawahan dan mengembangkan perusahaan.
.
.
· Kepemimpinan adalah sebuah pesta
Jika kita memandang suatu kepemimpinan sebagai suatu pesta, maka kita akan terus bersenang-senang. Kita tidak melihat kondisi lingkungan kerja yang sebenarnya, akan tetapi lebih cenderung kepada hura-hura layaknya sebuah pesta.
· Kepemimpinan adalah sebuah restoran
Jika kita memandang suatu kepemimpinan sebagai suatu restoran, maka kita akan berfikir sebagai “Raja”, layaknya seorang tamu di sebuah restoran yang harus dilayani dan setelah itu meninggalkan restoran tersebut tanpa peduli dengan apa yang terjadi setelah itu.
· Kepemimpinan adalah sebuah peperangan
Jika kita memandang suatu kepemimpinan sebagai suatu peperangan, maka kita akan “berjuang” sampai menang. Berjuang dengan para competitor, berjuang untuk mempertahankan team work yang solid, berjuang untuk mengembangkan diri, mengembangkan bawahan dan mengembangkan perusahaan.
.
Setelah menggali beberapa tipikal kepemimpinan, maka kita dapat melihat mana yang dapat dijadikan pedoman dalam penerapan ke.seharian.
.
.
Purpose Driven Leadership
Berbagai pedoman yang telah diberikan oleh manajemen perusahaan guna mendukung arahan setiap program kerja di unitnya menandakan berbagai langkah telah disajikan untuk koordinasi lintas informasi selanjutnya. Dengan adanya komunikasi secara regular, seperti : morning meeting, morning briefing ataupun sejenisnya yang sudah dilakukan di beberapa unit kerja, meyakinkan kita semua bahwa komunikasi merupakan jalan keluar dalam kebuntuan pemecahan masalah, ini sekaligus menjadi “Purpose Driven Leadership”.
.
Berbagai pedoman yang telah diberikan oleh manajemen perusahaan guna mendukung arahan setiap program kerja di unitnya menandakan berbagai langkah telah disajikan untuk koordinasi lintas informasi selanjutnya. Dengan adanya komunikasi secara regular, seperti : morning meeting, morning briefing ataupun sejenisnya yang sudah dilakukan di beberapa unit kerja, meyakinkan kita semua bahwa komunikasi merupakan jalan keluar dalam kebuntuan pemecahan masalah, ini sekaligus menjadi “Purpose Driven Leadership”.
.
Dari proses tersebut akan menjadikan setiap target bisnis, memiliki tahapan langkah-langkah yang jelas, dan uraian tugas pun akan dapat didistribusikan ke setiap staf di bawahnya, hingga koordinasi lini terkait lainnya, dimana secara terus-menerus dibangun team work serta komunikasi efektif untuk pencapaian tujuan bersama.
Ketika tujuan itu tercapai maka lahirlah sebuah kepercayaan, dimana pengembanan tugas dan tanggung jawab pun terlahir dari suatu kepercayaan. Sirkulasi ini menandakan adanya suatu proses leadership.
.
Ketika tujuan itu tercapai maka lahirlah sebuah kepercayaan, dimana pengembanan tugas dan tanggung jawab pun terlahir dari suatu kepercayaan. Sirkulasi ini menandakan adanya suatu proses leadership.
.
Diagram Leadership dan Tujuan
.
Tugas & Tanggung Jawab à LEADERSHIP ß Sudut Pandang
↓
Pertemuan Regular
↓
Lintas Informasi, Kebijakan & Penjabaran Tugas
↓
PENCAPAIAN TUJUAN
-
Tugas & Tanggung Jawab à LEADERSHIP ß Sudut Pandang
↓
Pertemuan Regular
↓
Lintas Informasi, Kebijakan & Penjabaran Tugas
↓
PENCAPAIAN TUJUAN
-
Sumber : Martha Widjaja Saputra
.by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
.
Cetak halaman ini (Print this page) ....
Bagus post ini! Macam sequel kepada Purpose Driven Life dan Purpose Driven Church dari Rick Warren
BalasHapusSemua Dimulai dengan Kasih dan Ikhlas
BalasHapuskalau tidak Ikhlas kita hanya berpikiran "What do/will I get"
dengan hati yang Ikhlas kita hanya mengharapkan ridho-Nya dan semoga menerima balasannya di di Surga
GBU