Pesta Adat Luhut Simarmata

Setelah sehari sebelumnya, Jumat, saya dinas sehari di Surabaya, berangkat pesawat pertama dan kembali ke Jakarta dengan pesawat terakhir, itupun baru sampai rumah tengah malam. Saya usahakan pulang malam itu juga karena pada keesokan harinya, Sabtu 23 Agustus 2008, abang sepupu saya Ir. B. Simarmata, MM, mengadakan pemberkatan dan pesta adat pernikahan anak sulungnya yaitu Luhut Simarmata. Karena saya adik sepupunya di Jakarta ini, maka saya pun terhitung sebagai yang punya hajat dan shohibul bait alias tuan rumah.:) Karena di kalangan orang Batak, acara pernikahan anak abang sepupuku itu dianggap juga acaraku juga, sebagai hahamaranggi atau kakak beradik. Hal ini disebabkan para ayah kandung kami adalah kakak beradik kandung dan kami sama-sama anak pertama laki-laki, sehingga dianggap sebagai pengganti ayah kami masing-masing. Jadi saya ikut berada dan duduk di panggung di deretan samping abang sepupu saya itu sebagai pengganti ayah saya.....
.
Sebenarnya kami pagi-pagi mesti ikut rombongan pengantin pria (si Luhut) marsibuha-buhai menjemput pengantin wanita di rumahnya. Tapi karena jauh rumah si Luhut di Cinere dari Kayumanis maka kami nggak bisa ikut. Kami rencananya ikut ke gereja (GKI Pondok Indah) jam 09.00. Itu semua hasil kesepakatan hari Rabu sebelumnya tanggal 20 Agustus 2008. Oh ya, hari itu memang ada pertemuan keluarga terakhir menjelang hari-H.
.
Tetapi, ternyata tetap saja ada hal di luar kendali. Salon buat ibu dan istri saya sih bisa pagi-pagi. Tapi pesanan ikan (dengke) yang mesti hula-hula Purba dari pihak istri ternyata baru selesai jam 09.00. Padahal ikan itu gak bisa tinggal dan tidak ada juga yang bisa membawakannya menyusul kemudian. Akhirnya kami langsung pergi ke gedung pertemuan Mulia di kompleks Mulia-Raja Cipinang. Tidak jadi mengikuti pemberkatan nikah di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pondok Indah yang berlokasi di Jalan Sekolah Kencana IV/TN-7, Pondok Indah, Jakarta Selatan.
.
Kami sampai terlalu cepat di Gedung Serbaguna Mulia & Raja yang berlokasi di Jln Kebon Nanas No.70, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur. Seputar kompleksnya masih sepi. Kami sempat foto-foto sebentar.:) Seminggu sebelumnya disini salah satu keponakanku Risda Sagala, putri kakak sepupuku Riomsi Simarmata, mengadakan pesta adat sekaligus resepsi pernikahannya. Sedangkan keponakanku yang ini, Luhut Simarmata, putra abang sepupuku Berlin Simarmata, cuma menggunakan gedung ini untuk pesta adat saja. Sedangkan resepsinya diadakan di Gedung PTIK Kebayoran Baru pada esok harinya, Minggu 24 Agustus 2008.
.
Luhut Simarmata ini atau nama lengkapnya Barita Martin Parluhutan Simarmata ini merupakan putra pertama dari abang sepupu saya Ir. Berlin Simarmata, MM, dan akang St. M. br. Sinaga. Luhut ini juga merupakan cucu pertama dari Bapatua saya yang sulung mendiang M. Simarmata. Sedangkan abang sepupu saya itu juga merupakan cucu pertama dari Ompung D.R. Simarmata (alm), kakek saya dari pihak Bapak. Jadi mereka semua anak sulung.:) Mereka tinggal di Jl.Ehave I No. A2 Kompleks PLN Gandul, Cinere / Limo, Depok. Luhut ini tidak begitu saya kenal karena hampir tidak pernah ketemu, walaupun namanya sering saya dengar. Ya iyalah, namanya memang nama panggoaran buat bapaknya dan Ompung. Kesan saya dia orangnya tertutup. Facebooknya pun tidak bebas dilihat. Sunguh beda dengan adiknya yaitu si Fani dan Ingot. Luhut ini orangnya agak berisi, cenderung mendongak, dan raut mukanya lebih mirip ke ibunya daripada ke ayahnya. Dia sekarang bekerja di PT Indonesia Power, sebuah anak perusahaan PT PLN (Persero).
.
Luhut ini punya 3 adik kandung, yaitu Patar Parningotan Simarmata, SE, yang biasanya dipanggil sebagai Ingot, trus Parulian Simarmata, dan terakhir si Fani atau lengkapnya Maria Oktofani L br. Simarmata, S.Si. Untuk Ingot dan Fani mereka masing-masing punya Friendster dan Facebook.:)
.
Sedangkan Esther atau nama lengkapnya Esther Duma Basaria br Siregar ini sama sekali blum saya kenal selain acara Luhut Simarmata marhusip sebelumnya. Orangya tinggi, kurus, dan hidungnya mancung. Sangat mirip ibunya yang asli orang Jerman. Ya, dia campuran Batak da Jerman.:) Bapaknya adalah Tunggul M. Siregar, MA dan ibunya adalah Dipl.rer.soc. Maria Fischer br Lumbantobing. Mereka di Indonesia ini tinggal di Jalan Tanjung Blok B nomor 149, Cinere, Jakarta Selatan. Nggak jauh ternyata dari rumah si Luhut.:) Dia juga punya adik bernama Sentha Siregar dan Selen Siregar.
.
Undangannya bagus, terbuat dari hardcover dan beramplop. Mirip undangan Risda Sagala minggu sebelumnya. Disitu tercantum daftar nama yang dohot manggokhon (turut mengundang) ada 155 orang plus Punguan Pomparan ni Ompu Simataraja-Simarmata Dohot Boruna, DKI Jakarta dan Sekitarnya.
.
Orang-orang yang datang banyak, walaupun kayaknya masih lebih banyak pas acara si Risda Sagala seminggu sebelumnya di tempat yang sama. Mungkin karena acara resepsi dipisah dari pesta adat. Namun kali ini, banyak banget tamu yang saya kenal. Sepertinya acara pesta adat pernikahan si Luhut ini sekaligus juga reuni besar keluarga Simarmata, khususnya keturunan Ompung D.R. Simarmata (Op. Berlin). Dari mana-mana datang. Selain Bapatua/Inangtua D.J. Simarmata/br. Silalahi dari Dwikora Palembang, juga datang Bapauda M. Simarmata/br. Sinurat dari Lubuk Sikaping. Tentu saja ada Inangtua Ny. M. Simarmata br. Sihaloho (Op. Luhut) dan ibu saya Ny M. Simarmata br. Purba.
.
by sahat simarmata
Toyota Alphard, Mobil Penganten Luhut Simarmata
.
Acaranya sendiri rame juga. Dari jam 12 siang, kami baru bisa pulang sampai acara selesai jam 19.00 wib. Lumayan cepat daripada acaranya Risda Sagala. Makanannya enak, katanya cateringnya pake Roma Catering. Cuma catering yang satu ini pasang iklannya dmana-mana. Begitu agresif. Karangan bunga juga ada, bahkan ada dari Walikota Sibolga. Sedangkan mobil pengantinnya menggunakan Toyota Alphard berplat nomor B 8088 JJ.
.

Photos Slide : Pesta Adat Luhut Simarmata
.

by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
.
Cetak halaman ini (Print this page) ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Profile Visitor Map - Click to view visits
Google Search Engine
Google