Sebagaimana lazimnya setiap bulan Agustus ini spanduk-spanduk akan dipasang dimana-mana, di berbagai tempat strategis, di jalan-jalan protokol juga digang-gang sempit. Yang tidak pernah ketinggalan dan selalu tertulis dalam setiap spanduk, billboard, ataupun gapura yang dibuat dalam rangka perayaan ini adalah kata: DIRGAHAYU. Tapi tahukah anda bahwa sebenarnya banyak dari kita masih belum tau arti dan penggunaan kata "Dirgahayu" dalam kalimat ?.....
.
Masih banyak yang menuliskan “Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 63”, atau ada pula yang menulis “Dirgahayu HUT RI ke 63”. Jadi masih banyak yang mengartikan dirgahayu itu sebagai "selamat" atau "Selamat Ulang Tahun"
.
Padahal arti kata "Dirgahayu" itu sendiri adalah "Panjang Umur" atau "Semoga tetap selama-lamanya". Jadi terasa aneh apabila ada yang menuliskan “Dirgahayu HUT RI ke 63”. Karena HUT itu sendiri paling lama 24 jam. Tidak mungkin lebih dari itu.:) Selain itu, penggunaan kata “dirgahayu” yang diikuti dengan kata “kemerdekaan” jelas tidak tepat. Bukankah yang diberi ucapan “panjang umur” itu Indonesia, bukan pada “kemerdekaan”-nya?
.
Kekeliruan lainnya adalah penggunaan “RI” yang diikuti dengan kata bilangan (numeralia) tingkat “ke-63. Logikanya: Indonesia atau RI itu hanya satu. Jadi, tidak ada RI ke-2, ke-3, atau ke-63. Jika ingin menggunakan kata bilangan tingkat untuk menunjukkan usia kemerdekaan RI, ucapan yang benar adalah “Selamat HUT ke-63 RI”. Jadi, yang ke-63 itu adalah hari ulang tahunnya, bukan “Indonesia” atau “RI”-nya.
.
Jadi, cukup saja dituliskan "Dirgahayu Republik Indonesia" atau "Dirgahayu Indonesia". Itu berarti "Semoga Panjang Umur Republik Indonesia" atau "Semoga Panjang Umur Indonesia". Atau bisa juga ditulis "Selamat HUT ke-63 Republik Indonesia". Itu berarti ulang tahunnya yang ke-63, bukan Republik Indonesia-nya yang ke-63
.
Akhirnya, yang sering luput dari perhatian kita juga adalah masalah penulisan kata bilangan. Dalam kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dijelaskan bahwa penulisan kata bilangan tingkat yang menggunakan angka Arab harus diawali dengan awalan ke dan diikuti tanda hubung ("-". Sedangkan jika menggunakan angka Romawi tidak perlu menggunakan awalan "ke-". Jadi, penulisan yang benar: “Selamat HUT ke-63 RI” atau “Selamat HUT LXII RI”.
.
..
Masih banyak yang menuliskan “Dirgahayu Kemerdekaan RI ke 63”, atau ada pula yang menulis “Dirgahayu HUT RI ke 63”. Jadi masih banyak yang mengartikan dirgahayu itu sebagai "selamat" atau "Selamat Ulang Tahun"
.
Padahal arti kata "Dirgahayu" itu sendiri adalah "Panjang Umur" atau "Semoga tetap selama-lamanya". Jadi terasa aneh apabila ada yang menuliskan “Dirgahayu HUT RI ke 63”. Karena HUT itu sendiri paling lama 24 jam. Tidak mungkin lebih dari itu.:) Selain itu, penggunaan kata “dirgahayu” yang diikuti dengan kata “kemerdekaan” jelas tidak tepat. Bukankah yang diberi ucapan “panjang umur” itu Indonesia, bukan pada “kemerdekaan”-nya?
.
Kekeliruan lainnya adalah penggunaan “RI” yang diikuti dengan kata bilangan (numeralia) tingkat “ke-63. Logikanya: Indonesia atau RI itu hanya satu. Jadi, tidak ada RI ke-2, ke-3, atau ke-63. Jika ingin menggunakan kata bilangan tingkat untuk menunjukkan usia kemerdekaan RI, ucapan yang benar adalah “Selamat HUT ke-63 RI”. Jadi, yang ke-63 itu adalah hari ulang tahunnya, bukan “Indonesia” atau “RI”-nya.
.
Jadi, cukup saja dituliskan "Dirgahayu Republik Indonesia" atau "Dirgahayu Indonesia". Itu berarti "Semoga Panjang Umur Republik Indonesia" atau "Semoga Panjang Umur Indonesia". Atau bisa juga ditulis "Selamat HUT ke-63 Republik Indonesia". Itu berarti ulang tahunnya yang ke-63, bukan Republik Indonesia-nya yang ke-63
.
Akhirnya, yang sering luput dari perhatian kita juga adalah masalah penulisan kata bilangan. Dalam kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EYD) dijelaskan bahwa penulisan kata bilangan tingkat yang menggunakan angka Arab harus diawali dengan awalan ke dan diikuti tanda hubung ("-". Sedangkan jika menggunakan angka Romawi tidak perlu menggunakan awalan "ke-". Jadi, penulisan yang benar: “Selamat HUT ke-63 RI” atau “Selamat HUT LXII RI”.
.
by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
.
Cetak halaman ini (Print this page) ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar