Roma Termini, atau lengkapnya, Stazione Roma Termini, ini adalah jantungnya stasiun di kota Roma. Termini berarti terminal (akhir).:0 Soale dari stasiun ini kita bisa kemana-mana aja di Italy. Banyak jalan ke Roma, banyak train ke Termini. Hehehe. Memang, banyak jadwal train yang ada di stasiun Roma Termini sampai ke kota-kota kecil yang ada di Italy sampai jam 11 malam.....
.Kalo aku perhatikan sekeliling, kebetulan pas ada kereta/train yang datang. Satu per satu penumpang turun. Sebagian besar orang bule. Ya iyalah! Macam-macam gayanya. Kalau laki-laki hampir semua rapi berjas. Sangat parlente. Kalau wanita sangat memperhatikan penampilan wajah mereka. Rata-rata cantik dan pesolek. Aku coba-coba menebak, apa karena train mereka itu train kelas bisnis, atau karena mereka memang dari kalangan bisnis. Tapi sudahlah. Yang jelas, di luar langit cerah alias terang. Tapi gak panas lho. Malah anginnya dingin. Soale udah pertengahan autum.
.Ramai banget orang disini. Bangunan yang kuno dan besar. Mirip seperti Stasiun Kota. Disni banyak orang memakai kaca mata hitam. Mereka lalu-lalang dengan langkah-langkah cepat. Ada yang berlari-lari. Tergesa-gesa mengejar kereta. Bahkan Mr. Ismail Omar yang kurang enak badan dan mau balik Viterbo aja tampak tergesa-gesa cari Biglietteria, loket jual karcis. Soale katanya dia ga ketemu mesin penjual tiket otomatis. Padahal kayaknya tadi ada aku lihat deh.
..
Terlepas stasiun ini kuno, tetapi menurutku ada yang menarik. Sentuhan teknologi modern menjalankan semua kegiatan operasi lalu-lintas train. Informasi keberangkatan dan kedatangan kereta ada dimana-mana. Semua ditayangkan dengan komputer. Persis kayak di bandara. Bagi yang tidak punya cukup waktu, membeli tiket dan check-in kursi(seat) kereta di gerbong yang diinginkan juga dapat langsung dengan komputer. Sangat canggih. Ini bedanya dengan yang di Stasiun Kota di Jakarta. Bahkan stasiun Gambir juga kalah.
.Bahkan disini, toiletnya mesti bayar dan pake portal otomatis yang mesti diisi pake uang logam Euro, 60 sen. Klo gak ada uang kecil disitu ada mesin penukaran uang. Hebat ya. Cuma disitu hati-hati klo pas masuk portal diserobot orang, khususnya orang dari Afrika. Aku lihat sendiri ada orang yang diserobot masuk portal. Orang bule ini udah masukkan koinnya ke mesin portal, trus pas portal terbuka si orang negro langsung nyerobot masuk. Di situ ada penjaganya tapi kayaknya gak mau ribut. Apalagi si negro belagak gak bisa bahasa Inggris atau Italy. Trus buru-baru masuk toilet. Sedangkan orang bule tadi tampak kesal tapi juga gak mau ribut dan dia langsung pergi. Gak jadi ke toilet.
.Oh ya, kata orang, di Stasiun Roma Termini ini, jangan pernah meninggalkan barang (tas atau koper) sedetikpun. Soale karena copet(ladro) siap menyambarnya. Dan copet disini katanya rapi-rapi dan banyak menggunakan wanita cantik, sebagai pengalih perhatian, maupun sebagai pelaku.
.Klo bicara soal kelengkapan, di Termini kita bisa mencari apa saja. Karena di sinilah pusatnya Roma dan tinggalnya turis kalangan menengah ke bawah. Katanya banyak hotel murah di sekitar sini. Ada laundry, wartel, dan warnet, yang mereka sebut "internet stazione", dengan harga murah. Biasanya penjaga tokonya adalah orang imigran dari Turki atau Timur tengah. Makanya disini pasti gampang cari makanan yang gak pake daging babi. Lain kali, kayaknya aku kalo ke Roma cari makanan disini ajalah.:)
.Trus, kalo mau belanja produk Italy asli tapi murah ya disinilah tempatnya.:) Banyak tas, sepatu, sepatu bot, jaket, ikat pinggang bagus-bagus disini. Cuma mereknya gak kedengaran di Indonesia. Tapi kualitasnya kulit dan jahitannya bagus lho. Nah, kami blonjo-blonjo disini. Hehehe.
..
Akhirnya, kabar yang mengatakan bahwa stasiun train kota Roma, Stazione Termini, ini akan diubah menjadi Stazione Giovanni Paolo II (maksudnya Johanes Paulus II, sang Paus almarhum) belum terlaksana tuh. Entah kapan.
..
by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
.
Cetak halaman ini (Print this page) ....
Ceritanya bagus, tapi kok cuma Termini :) Ada yang lain ?
BalasHapus