Saya berkesempatan ikut Seminar Dua Hari, tanggal 11 dan 12 Mei 2010, yang berjudul Assessing Indonesia’s Readiness in Adopting IFRS by 2012 di Bali Room, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Waktunya sih dari jam 09.00 pagi s.d. 16.00 wib sore. Sayangnya pas saya lg sibuk. Jadi hari pertama cuma ikut mulai jam 14.00 dan hari kedua mulai jam 12.00 wib. Lumayanlah, daripada gak sama sekali. Apalagi aku sebagai undangan. Sedangkan PGN mengirimkan empat peserta selain aku, yaitu Indriani Sukma, Erli Soemarliana, Prihardy Bakry, dan Febri M. Kautzar......
.
.
Indriani Sukma dan Erli Soemarliana
.
Pada hari pertama seperti biasa ada registrasi. Setelah itu acara pembukaan oleh Ketua IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) yang langsung disambung dengan kata sambutan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dan ditutup dengan Coffe Break. Hehehe. Katanya, pada kata sambutan kali ini Ibu Sri Mulyani menggunakan bahasa Indonesia.
.
Pada hari pertama ini seminar terbagi dalam dua sessi yang dipisahkan oleh Lunch Break (jam 12.00 - 13.00). Sesi pertama diisi oleh para regulator yang menyajikan persiapan mereka terkait dengan konvergensi IFRS tahun 2012 dan dimoderatori oleh Ito Warsito dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Sesi pertama ini diisi oleh empat penyaji yang materinya sebagai berikut :
.
1. The Role of Capital Market Regulatory Bodies in supporting the IFRS convergence process. Materi ini disajikan oleh Ibu Etty Retno Wulandari (Kabiro SA&K Bapepam-LK). Kayaknya Ibu ini baru promosi deh jadi Kabiro. Congratulation!
.
2. The Role of Tax Authority in Encouraging IFRS Convergence in Indonesia and the Preparation Inside Tax Authority for IFRS 2012 Adoption. Makalah ini disajikan oleh A. Sjarifuddin Alsah dari Direktorat Jenderal Pajak. Sebenarnya ini yang saya tunggu-tunggu terkait PSAK 10. Tapi sayang kayaknya DJP belum siap.
.
3. The Role of IICPA in Ensuring the Readiness of Public Accountants in Assessing IFRS Based Company. Pembicaranya adalah Kusumaningsih Angkawijaya (Chairperson of IICPA's Professional Standards Board).
.
4. The Role and Preparation of Bank Indonesia in Imposing IFRS to the Banking Industry. Pembicaranya adalah Muliaman D. Haddad (Deputi Gubernur Bank Indonesia). Beliau adalah mantan dosen saya di MM Trisakti.
.
Sedangkan pada sesi kedua setelah Makan Siang, diisi dengan tema "Formulating the best national-wide approach to ensure Indonesia readiness in adopting IFRS by 2012" dan dimoderatori oleh Ludovicus Sensi Wondabio (anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan). Nama abang yang satu ini bagus banget ketika diucapkan. Ketiga makalah yang disajikan pada sesi kedua ini adalah sebagai berikut:
.
1. The Role of Indonesia's SOE in Supporting the IFRS Convergence Process. Pemmbicaranya adalah Arif Arryman (Ketua Tim Implentasi IFRS di BUMN). Beliau memang bukan orang akuntansi tapi kepeduliannya terhadap IFRS sungguh mengagumkan.
.
2. Update on IFRS Convergence Progress in Indonesia and the Current Gap between Indonesia GAAP and IFRS. Pembicaranya adalah Roy Iman Wirahardja dari DSAK.
.
3. Benchmark in Other Countries on How the Regulators and Standard Setters Work Together for the IFRS Convergence Project and Input for Indonesia on How the IFRS Convergence by 2012 Can be Achieved Successfully. Nah, pembicaranya adalah si Wayne Upton (IASB's Director of International Activities). Pas inilah aku baru datang. Hehehe.
.
Pada hari kedua, Rabu tanggal 12 Mei 2010, seminar ini terbagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama merupakan presentasi dari En. Abdul Rahim bin Abdul Hamid (President of the Malaysian Institute of Accountants / MIA ). Presentasinya terdiri dari empat bagian, yaitu Update on IFRS Convergence on Malaysia, The Arrangement and Cooperation between Regulators and Standards Setters on the Convergence Process, The Challenges Faced by Business Entities in Malaysia During The Convergence Process, dan Informasi tentang Kongres Akuntan Sedunia (World Congress of Accountants) yang akan berlangsung tanggal 8 s.d. 11 November 2010 di Kuala Lumpur COnvention Centre, Malaysia.
.
Setelah Coffee Break, dilanjutkan dengan sesi kedua dengan moderator Hendang Tanusdjaja (Anggota Tim Implementasi IFRS IAI). Sesi kedua ini terdiri dari dua materi yaitu The Transition Challenges for Indonesian Company at the end of 2010 as an Impact of New PSAK to be Effective on 2011 dan Forward Looking: Assessing the Gap between Indo GAAP and IFRSs beyond 2012. Materi itu dibahas oleh dua panelis yaitu Merliyana Syamsul (Anggota DSAK) dan Dudi M. Kurniawan (Ketua Tim Implementasi IFRS IAI).
.
Sesi ketiga dimulai after lunch break dengan moderator Irsan Gunawan (Anggota DSAK). Sesi ketiga yang merupakan sesi terakhir dari semua rangkaian acara seminar dua hari ini membahas dari sisi praktisi. Sesi ini bertema From Business Practitioners: IFRS Application Challenges in The Indonesia Business Environment. Sesi ini terdiri dari dua kelompok yaitu :
.
.
1. The Challenges for The Adoption of IFRIC 12 Service Concession to the Public Service SOE in Indonesia. Pembicaranya ada empat orang yaitu Michelle Bernardi (Anggota Tim Implementasi IFRS IAI). Apa beliau ini anaknya yang punya KAP Bernardi yang pernah masuk daftar hitam itu? Dari PLN rencananya hadir Direktur Keuangan Setio Anggoro Dewo yang ternyata berhalangan sehingga diwakili oleh Asisten Manager Akuntansinya. Sedangkan dari Pertamina hadir Direktur Keuangan M. Afdal Bahaudin dengan keluhannya mengenai 'kreatifitas' DSAK dan fungsi akuntansi yang dianggap 'suck' di kantornya. Kalo dari Telkom yang hadir adalah Compliance Analyst Marisi P. Purba sebagai 'supir tembak' menggantikan atasannya yang berhalangan datang.
.
.
2. The Challenges of Fair Value Measurement in the Banking and Other Financial Institutions. Rencananya sih dari Bank Mandiri akan hadir Direktur Utama Agus Martowardojo tapi berhalangan. Sedangkan dari Bank Permata Direktur Keuangannya Giridhar S. Varadachari.
.
Akhirnya seminar dua hari ini selesailah sudah. Beberapa orang sudah mengambil sertifikat sebelum acara selesai. Rupanya sertifikatnya udah jadi di meja panitia. Sayangnya sertifikatku belum selesai karena terlambat datang, katanya. :(
..
Febri M. Kautsar dan Prihardy Bakry
.Pada hari pertama ini seminar terbagi dalam dua sessi yang dipisahkan oleh Lunch Break (jam 12.00 - 13.00). Sesi pertama diisi oleh para regulator yang menyajikan persiapan mereka terkait dengan konvergensi IFRS tahun 2012 dan dimoderatori oleh Ito Warsito dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Sesi pertama ini diisi oleh empat penyaji yang materinya sebagai berikut :
.
X-Banner
.1. The Role of Capital Market Regulatory Bodies in supporting the IFRS convergence process. Materi ini disajikan oleh Ibu Etty Retno Wulandari (Kabiro SA&K Bapepam-LK). Kayaknya Ibu ini baru promosi deh jadi Kabiro. Congratulation!
.
2. The Role of Tax Authority in Encouraging IFRS Convergence in Indonesia and the Preparation Inside Tax Authority for IFRS 2012 Adoption. Makalah ini disajikan oleh A. Sjarifuddin Alsah dari Direktorat Jenderal Pajak. Sebenarnya ini yang saya tunggu-tunggu terkait PSAK 10. Tapi sayang kayaknya DJP belum siap.
.
3. The Role of IICPA in Ensuring the Readiness of Public Accountants in Assessing IFRS Based Company. Pembicaranya adalah Kusumaningsih Angkawijaya (Chairperson of IICPA's Professional Standards Board).
.
4. The Role and Preparation of Bank Indonesia in Imposing IFRS to the Banking Industry. Pembicaranya adalah Muliaman D. Haddad (Deputi Gubernur Bank Indonesia). Beliau adalah mantan dosen saya di MM Trisakti.
.
Sedangkan pada sesi kedua setelah Makan Siang, diisi dengan tema "Formulating the best national-wide approach to ensure Indonesia readiness in adopting IFRS by 2012" dan dimoderatori oleh Ludovicus Sensi Wondabio (anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan). Nama abang yang satu ini bagus banget ketika diucapkan. Ketiga makalah yang disajikan pada sesi kedua ini adalah sebagai berikut:
.
Moderator dan Pembicara pada Hari Pertama Sesi Kedua
.1. The Role of Indonesia's SOE in Supporting the IFRS Convergence Process. Pemmbicaranya adalah Arif Arryman (Ketua Tim Implentasi IFRS di BUMN). Beliau memang bukan orang akuntansi tapi kepeduliannya terhadap IFRS sungguh mengagumkan.
.
2. Update on IFRS Convergence Progress in Indonesia and the Current Gap between Indonesia GAAP and IFRS. Pembicaranya adalah Roy Iman Wirahardja dari DSAK.
.
Presentation by Wayne Upton
. 3. Benchmark in Other Countries on How the Regulators and Standard Setters Work Together for the IFRS Convergence Project and Input for Indonesia on How the IFRS Convergence by 2012 Can be Achieved Successfully. Nah, pembicaranya adalah si Wayne Upton (IASB's Director of International Activities). Pas inilah aku baru datang. Hehehe.
.
Wayne Upton
.Pada hari kedua, Rabu tanggal 12 Mei 2010, seminar ini terbagi menjadi tiga sesi. Sesi pertama merupakan presentasi dari En. Abdul Rahim bin Abdul Hamid (President of the Malaysian Institute of Accountants / MIA ). Presentasinya terdiri dari empat bagian, yaitu Update on IFRS Convergence on Malaysia, The Arrangement and Cooperation between Regulators and Standards Setters on the Convergence Process, The Challenges Faced by Business Entities in Malaysia During The Convergence Process, dan Informasi tentang Kongres Akuntan Sedunia (World Congress of Accountants) yang akan berlangsung tanggal 8 s.d. 11 November 2010 di Kuala Lumpur COnvention Centre, Malaysia.
.
Setelah Coffee Break, dilanjutkan dengan sesi kedua dengan moderator Hendang Tanusdjaja (Anggota Tim Implementasi IFRS IAI). Sesi kedua ini terdiri dari dua materi yaitu The Transition Challenges for Indonesian Company at the end of 2010 as an Impact of New PSAK to be Effective on 2011 dan Forward Looking: Assessing the Gap between Indo GAAP and IFRSs beyond 2012. Materi itu dibahas oleh dua panelis yaitu Merliyana Syamsul (Anggota DSAK) dan Dudi M. Kurniawan (Ketua Tim Implementasi IFRS IAI).
.
Sesi ketiga dimulai after lunch break dengan moderator Irsan Gunawan (Anggota DSAK). Sesi ketiga yang merupakan sesi terakhir dari semua rangkaian acara seminar dua hari ini membahas dari sisi praktisi. Sesi ini bertema From Business Practitioners: IFRS Application Challenges in The Indonesia Business Environment. Sesi ini terdiri dari dua kelompok yaitu :
.
.
1. The Challenges for The Adoption of IFRIC 12 Service Concession to the Public Service SOE in Indonesia. Pembicaranya ada empat orang yaitu Michelle Bernardi (Anggota Tim Implementasi IFRS IAI). Apa beliau ini anaknya yang punya KAP Bernardi yang pernah masuk daftar hitam itu? Dari PLN rencananya hadir Direktur Keuangan Setio Anggoro Dewo yang ternyata berhalangan sehingga diwakili oleh Asisten Manager Akuntansinya. Sedangkan dari Pertamina hadir Direktur Keuangan M. Afdal Bahaudin dengan keluhannya mengenai 'kreatifitas' DSAK dan fungsi akuntansi yang dianggap 'suck' di kantornya. Kalo dari Telkom yang hadir adalah Compliance Analyst Marisi P. Purba sebagai 'supir tembak' menggantikan atasannya yang berhalangan datang.
.
.
2. The Challenges of Fair Value Measurement in the Banking and Other Financial Institutions. Rencananya sih dari Bank Mandiri akan hadir Direktur Utama Agus Martowardojo tapi berhalangan. Sedangkan dari Bank Permata Direktur Keuangannya Giridhar S. Varadachari.
.
Lg ngambil sertifikat
. Akhirnya seminar dua hari ini selesailah sudah. Beberapa orang sudah mengambil sertifikat sebelum acara selesai. Rupanya sertifikatnya udah jadi di meja panitia. Sayangnya sertifikatku belum selesai karena terlambat datang, katanya. :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar