Saya memang belum menjelajahi semua kota di Belgia. Tapi dari empat kota utama yang paling sering ditawarkan turisme di sana dan sudah aku kunjungi semua, yaitu Brussels, Antwerpen, Ghent, dan Bruges ini, maka kota Bruges inilah yang terindah dari antara empat kota tersebut. Kalo ke Belgia rasanya rugi banget nggak mampir di sini. Kota Bruges ini juga disebut dengan Venice of the North (Venesia dari Utara) karena banyaknya pemandangan kanal disini. Meski pada Oktober 2008 aku dah berkunjung ke Belgia tapi aku pertama kali ke Bruges ini pada September 2009 dan rasanya pengen ke sini lagi. Kota ini katanya masuk salah satu dari sepuluh tempat paling romantis di dunia, selain Paris (France), Tuscany dan Venesia (Italy), Hawaii (USA), St. Thomas di Virgin Islands, Tahiti, Belize, Maladewa, dan Seychelles. Cocok buat honeymoon.....
.by sahat simarmata
.Bruges ini juga disebut dengan Brugge dalam bahasa setempat (Flemish). Nama Flemish 'Brugge' katanya mungkin diturunkan dari kata Latin 'Rogia' (yang merupakan nama Latin dari sungai 'Reie' yang mengalir melalui Bruges). Ada juga yang bilang nama Brugge itu berasal dari kata Skandinavia 'Bryggia', yang berarti 'tempat tambatan'. Kalo melihat kanal-kanal ini dan banyaknya tempat tambatan kapal, aku sih cenderung setuju asal nama kota ini dari bahasa Skandinavia itu. Kayaknya bangsa Viking yang ngasih nama kota ini. Apalagi penyebutan 'Brugge' lebih mirip ke 'Bryggia' daripada 'Rogia'.
.
.
Bruges saat ini berpenduduk sekitar 45,000 orang (di kota lama) atau 120,000 orang (termasuk pemukiman baru). Lumayan banyak juga ya. Kayaknya paling banyak penduduknya di antara kota-kota penting Belgia. Ia juga merupakan ibukota salah satu provinsi Belgia, yaitu West-Flanders.
.
Kota kuno dengan setting abad pertengahan di Brussel ini adalah cara terbaik untuk melarikan diri dari segala kebisingan kota. Kota kecil yang tenang ini menjaga kondisi kota tetap seperti di abad pertengahan. Jalan-jalan dilapisi batu, dengan kafe-kafe kecil di udara terbuka akan membuat Anda berasa kembali ke zaman abad pertengahan, lengkap dengan berbagai hal romantis dan indah. Klo mau lihat sekilas tentang kota ini, tontonlah film In Bruges si Collin Farrell. Keren kan?
..
.
Bruges saat ini berpenduduk sekitar 45,000 orang (di kota lama) atau 120,000 orang (termasuk pemukiman baru). Lumayan banyak juga ya. Kayaknya paling banyak penduduknya di antara kota-kota penting Belgia. Ia juga merupakan ibukota salah satu provinsi Belgia, yaitu West-Flanders.
.
Kota kuno dengan setting abad pertengahan di Brussel ini adalah cara terbaik untuk melarikan diri dari segala kebisingan kota. Kota kecil yang tenang ini menjaga kondisi kota tetap seperti di abad pertengahan. Jalan-jalan dilapisi batu, dengan kafe-kafe kecil di udara terbuka akan membuat Anda berasa kembali ke zaman abad pertengahan, lengkap dengan berbagai hal romantis dan indah. Klo mau lihat sekilas tentang kota ini, tontonlah film In Bruges si Collin Farrell. Keren kan?
.
Saat tiba di jembatan kota, aku merasakan dua hal kontras, nuansa klasik di tengah peradaban modern. Bruges benar-benar anggun dan bersahaja bagai tak ada gejolak. Padahal di balik benteng kuno yang sekaligus merupakan gerbang kota itu, berbagai kegiatan terus berlangsung demikian padat. Dan ternyata perasaan saya tepat.
.by sahat simarmata
.Pas sampe di kota ini rasanya semua capek langsung hilang. Kita serasa mimpi atau masuk ke jaman dulu. Banyak pemandangan yang dulu cuma aku bisa lihat di film-film ato di gambar-gambar di buku-buku lama kini ada di hadapan kami. Kecantikan kota Bruges di bagian barat laut Belgia itu mengalahkan segala rintangan. Mengeluh pun tak sempat karena hanya ada kekaguman. Menyesal juga tidak dari dulu-dulu datang.
.by sahat simarmata
.Cuma pas kami datang banyak banget turis berkeliaran di situ. Kebetulan juga pas ada acara band amal. Padahal kota ini jarang aku dengar di Indonesia. Malah lebih terkenal kota Antwerpen daripada kota Bruges ini di Indonesia.
..
Sejarah modern kota ini diawali oleh sekelompok kecil masyarakat sebagai pendiri kota ini seputar abad ke-7 dan 9. Penduduk awal yang semula sekedar mencari tempat perlindungan dan akhirnya mendiami kota digelari Bruggia. Termasuk salah seorang pangeran dari Belgia turut membangun kota hingga melesat menjadi pusat perdagangan penting karena memiliki pelabuhan selain karena keluarga kerajaan tersebut memutuskan menetap pula disini.
..
Bruges pun terus tumbuh menjadi kota mengagumkan dan semakin hidup. Apalagi setelah Dukes of Burgundy juga memilih bertempat tinggal di situ. Sejak saat itu Bruges berkembang pesat tidak saja dalam hal perdagangan, bahkan jadi pusat seni. Arsitektur kuno dan warisan-warisan leluhur menjadikan kota ini semakin mempesona.
.Kota terus berkembang, bermula dari sekitar benteng kuno yang dinamai Burg, sekaligus merupakan pintu gerbang kota. Melewati benteng ini, tampak barisan bangunan dan pertokoan yang tidak terlalu mencolok. Makin kedalam, Bruges makin menonjolkan kecantikannya dengan kondisi jalan yang tidak datar. Sebentar mendaki, kadang menurun. Biar begitu sama sekali tidak terasa melelahkan karena sepanjang jalan tersaji pemandangan alam, terpancar dari bangunan-bangunan kuno.
.Dari sini pulalah awal menapaki kota, menuntun ke wilayah De Markt Square yang merupakan pusat keramaian. Segala kegiatan bertumpu di lapangan luas berbentuk persegi dikelilingi bangunan megah. Tempat berlangsungnya seluruh kegiatan mulai dari perekonomian, politik, sampai kehidupan sosial.
.Bruges (Belanda: Brugge) ini adalah ibu kota dan kota terbesar di Provinsi West Flanders di Flemish Region, Belgia. Terletak di barat laut negara itu. Bruges memiliki gedung-gedung yang sebagian besar arsitekturnya berasal dari abad pertengahan dan masih utuh. Aku benar-benar mencintai kota ini. Pusat kota Bruges yang bersejarah ini telah masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2000.
.Bruges selain menyimpan pesona, juga sarat sejarah. Bila kebetulan anda pencinta kisah masa lalu, pasti betah menggali seluruh ‘warisan’ kejadian. Baru berdiri di De Markt Square saja, langsung disuguhi sejarah masa lampau. Di tempat ini dahulu penduduk setempat yang sekarang menggunakan dua bahasa, yakni Perancis dan Belanda kerap berkumpul, berdiskusi soal industri hingga perjuangan untuk kebebasan. Bahkan di lapangan De Markt pula dulu pernah berdiri tiang gantungan dan guillotine. Tapi uniknya lagi, di tempat itu pula tumbuh ‘freedom tree’.
..
Sejauh mata memandang dari tengah lapangan De Markt Square, semakin terasa keunikan kota yang saya ceritakan di awal tadi. Nuansa klasik kental terpancar dari arsitektur gedung bergaya gothic. Seperti di bagian timur, berdiri megah kantor pos dan The Provincial Palace, dibangun tahun 1887. Belum lagi kereta kuda lalu lalang, berfungsi sebagai transportasi dengan kusir berpakaian a la negeri dongeng. Sayang kami gak sempat naik sado kuda ini. Semua itu membuat saya merasa ada dalam buku cerita. Tapi toh kegiatan bisnis dan aktivitas yang berlangsung dilakukan oleh orang-orang bergaya metropolis dalam gerak cepat dan cekatan. Kontras dengan suasana kota yang tampak tenang dan berumur.
.
Sejauh mata memandang dari tengah lapangan De Markt Square, semakin terasa keunikan kota yang saya ceritakan di awal tadi. Nuansa klasik kental terpancar dari arsitektur gedung bergaya gothic. Seperti di bagian timur, berdiri megah kantor pos dan The Provincial Palace, dibangun tahun 1887. Belum lagi kereta kuda lalu lalang, berfungsi sebagai transportasi dengan kusir berpakaian a la negeri dongeng. Sayang kami gak sempat naik sado kuda ini. Semua itu membuat saya merasa ada dalam buku cerita. Tapi toh kegiatan bisnis dan aktivitas yang berlangsung dilakukan oleh orang-orang bergaya metropolis dalam gerak cepat dan cekatan. Kontras dengan suasana kota yang tampak tenang dan berumur.
.
by sahat simarmata
.Tempat yang wajib dikunjungi demi memuaskan mata, masih di De Markt Square, tentu saja menara tinggi dan megah dimana lonceng tergantung dan bergema ke seluruh kota. Belfry (menara lonceng) yang dibangun sekitar tahun 1240 ini memiliki ruang-ruang mewah, dulu kerap diperuntukkan sebagai ajang pertemuan para hakim kota. Memiliki 366 anak tangga yang langsung membawa ke puncak setinggi 83 meter. Dari situlah terbentang indah panorama dan suasana pedesaan Flemish (Sebutan lain untuk Belgia).
.
..
by sahat simarmata
Persis di tengah-tengah De Markt Square dengan latar belakang patung perunggu Jan Breydel dan Pieter de Coninck. Kedua orang ini sempat berperang melawan Perancis selama revolusi kemerdekaan tahun 1302.
..
Lewat jalan pintas melalui beberapa gang kecil dengan jajaran café dan restoran, membawa kita ke alun-alun yang lain, De Burg Square. Bagian ini lebih sering dianggap sebagai Acropolis of the Town. Benteng Pangeran Baldwin I dulu dibangun di sini. Selanjutnya diikuti pembangunan gedung-gedung administrasi dan tempat-tempat perlindungan. Salah satunya adalah gedung bergaya gothic, dibangun 1376 yang tetap berfungsi sebagai Stadhuis / City Hall (Balai Kota). Gedung tertua yang bagian depannya terdiri dari 6 jendela besar melengkung dan 48 lekukan, dimana tiap lekukan dihiasi patung.
.sahat simarmata
.Satu lagi yang membuat betah di Bruges pastilah menyusuri kanal-kanal kecil tanpa riak. Dengan perahu melintasi areal pepohonan hijau yang berbatasan dengan rumah-rumah tua. Kalau tadi dari puncak menara bisa menyapu seluruh keanggunan panorama kota dan pedesaan, lewat kanal tersaji pemandangan tak kalah mempesona. Kami sempat naik perahu disini. Persis kayak di film In Gruges. Asyik banget. Lumayan banyak perahunya. Soale turisnya pun bejibun. Hehehe.
.by sahat simarmata
.Dari kanal ini terpampang kemegahan sempurna Menara Lonceng, gereja Our Lady (kayak nama katedral di Antwerpen ya) dan Katedral St. Salvators. Katedral ini dirancang oleh Saint Eloi, Uskup dari Noyon kira-kira tahun 640 dan sudah dimodifikasi beberapa kali. Menara bergaya neo-norman-nya selesai pada abad 19, sementara altarnya dibuat mulai tahun 1642. Di atas altar ada tiga patung orang kudus yang dianggap sebagai pelindung katedral ini, St. Sauveur, St. Donation dan St. Eloi.
.
.
Naik perahu menjelajahi kanal menjelang senja itu rasanya asyik. Mata kita gak silau oleh cahaya matahari. Apalagi kalo jalannya perahu seolah-olah menuju gereja di ujung kanal. Wah, rasanya tenang banget. Kebetulan kami ketemu dengan keluarga orang India yang sudah kami temui waktu di Amsterdam dan Ghent. Mereka juga ikut berperahu bersama kami menjelajahi kanal-kanal di Bruges ini. Kayaknya selera kami sama tuh. :)
.
.
.
Naik perahu menjelajahi kanal menjelang senja itu rasanya asyik. Mata kita gak silau oleh cahaya matahari. Apalagi kalo jalannya perahu seolah-olah menuju gereja di ujung kanal. Wah, rasanya tenang banget. Kebetulan kami ketemu dengan keluarga orang India yang sudah kami temui waktu di Amsterdam dan Ghent. Mereka juga ikut berperahu bersama kami menjelajahi kanal-kanal di Bruges ini. Kayaknya selera kami sama tuh. :)
.
by sahat simarmata
.Perjalanan dengan perahu juga akan melintasi Rozenhoedkaai, tempat yang disebut-sebut sebagai sumber inspirasi terutama bagi para seniman dan fotografer. Bukan itu saja, ada pula sudut yang dikenal sebagai Lake Love. Konon menurut legenda memang diperuntukkan sebagai tempat membangun mimpi dan merasakan cinta.
.
..
Tapi menurutku, tanpa legenda itu pun, Bruges memang kota yang sangat inspiratif. Namun begitulah, keinginan menikmati kota cantik, kita pun harus siap merogoh kocek dalam-dalam. Barang-barang dan makanan disini relatif mahal. Tapi sepertinya itu biasa mengingat Bruges memang sudah tergolong kota turis terkenal di seluruh jagad termasuk bagi para pelaku bisnis. Cuma di Indonesia aja kota Bruges ini kurang terkenal. Hehehe. Padahal becak ternyata juga ada disini. Tapi umumnya berupa becak pribadi. :)
.by sahat simarmata
.Jangan lewatkan juga bangunan terkenal lainnya di Bruges meliputi: Beguinage, The Basilica of Holy Blood (Belanda: Heilig-Bloedbasiliek), Modern Concertgebouw (Gedung Konser), The Old St-John's Hospital, Groeningemuseum , The Provincial Court (Provinciaal Hof), Gerbang Kota Tua : The Kruispoort, The Gentpoort, The Smedenpoort dan Ezelpoort.
..
Seni, sejarah, romantisme, cinta, arsitektur agung menghiasi kota ini. Bruges juga merupakan surga bagi para pencinta barang antik. Ada tempat bernama Dijver. Di sini para pemburu barang antik bisa mendapatkan benda-benda kuno pilihan setiap akhir pekan.
.Sakadar menyusuri jalan sepanjang Dijver pun tak akan terlupakan hal-hal yang tersapu pandangan mata. Rumah-rumah maupun pepohonan terpantul dalam cahaya keemasan di air kanal tanpa riak.
.by sahat simarmata
.Di sepanjang Dijver, walaupun waktu itu udah gak musim panas, masih tampak pemandangan dimana wanita tua bersama gadis-gadis muda memenuhi jalan berusaha menghasilkan bahan-bahan renda terbaik. Memang disinilah tempatnya bila ingin menyaksikan para pengrajin dengan kepiawaian merajut gelondongan benang jadi taplak berenda, kerudung, selendang dan banyak lagi. Inilah bahan paling spesifik dan terkenal dari Bruges. Hasilnya begitu halus dan tak diragukan lagi keindahannya. Yang terbaik disebut Fairy Stitch, dikerjakan dengan 300 hingga 700 gelondong benang. Kerajinan tangan yang begitu klasik di tengah globalisasi.
..
Selain itu, masih banyak lagi museum, gedung, tempat bersejarah, unik dan cantik yang tak sempat saya datangi di Bruges. Bruges merupakan kota semarak, di mana masa lalu dan masa kini direfleksikan dalam kesatuan luar biasa. Juga mampu membangun inspirasi dalam ketenangan memukau. Kalimat itu rasanya tidak berlebihan. C’est dommage que le temps passe si vite en Bruges! Sayang sekali waktu begitu cepat berlalu di Bruges! Ungkapan yang khas dan pas. ;-) Suatu saat aku kan kembali.
.
..
by sahat simarmata
Photos Slide : Bruges
by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
.
Cetak halaman ini (Print this page) ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar