Gruuthuse Museum ini letaknya pas di belakang gereja Our Lady (OLV-Kerk), Bruges. Gerbangnya pas menghadap jembatan kecil tempat kami naik boat untuk menyusuri kanal. Ya, letaknya sangat bagus dan strategis, di Jalan Dijver. Aku suka banget akan lokasi kastil ini. Kastil yang megah ini milik salah satu keluarga terkaya di kota abad pertengahan tersebut, keluarga Van Brugghe-van der Aa atau lebih dikenal sebagai keluarga 'Lords of Gruuthuse'. Kastil mereka itu kini telah diubah menjadi museum arkeologi kota Bruges....
by sahat simarmata
.Dari namanya kata orang sini sudah menjelaskan mengapa keluarga Gruuthuse begitu penting. Kata 'gruut' dalam bahasa Flemish (Belgia) kuno berarti: gandum atau jelai kupas. Ini adalah bahan utama dalam pembuatan bir pada Abad Pertengahan. Para bangsawan Bruges memiliki hak monopoli dalam penjualan produk yang sangat penting ini. Karena monopoli tersebut, mereka mereka menjadi sangat kaya dan berkuasa dan mereka segera dikenal sebagai 'Lords of Gruuthuse' (huse = rumah).
.by sahat simarmata
Yang paling terkenal dari antara anggota keluarga ini adalah Lodewijk van Gruuthuse (= Louis dari Gruuthuse), seorang diplomat dan pecinta seni. Patung berkuda-nya dapat dilihat di atas pintu masuk gedung kastil ini, pas di bawah fasade depannya. Kalo dilihat dari patung kudanya yang tidak sedang jingkrak dan semua kaki kuda tersebut menyentuh tanah berarti yang menungganginya itu meninggal bukan dalam perang. Ini arti yang aku tahu sejak SMA dulu tentang arti patung kuda. Di bawah patung tersebut ada motto pribadinya yaitu 'Plus est en Vous' (= there is more in you). Kalo dalam Bahasa Indonesia maksudnya itu mungkin agar kita lebih menggali potensi kita. Karena potensi manusia itu ada yang bilang gak ada batasnya. Oh ya, kalo diperhatikan motto tersebut dalam bahasa Perancis, bahasa bangsawan Eropa abad pertengahan.
.
.
.
.
Kompleks kastil ini dibangun selama masa Lodewijk, yaitu di tahun 1465. Pada tahun 1628, bekas istana Gruuthuse itu menjadi toko gadai. Tetapi kemudian, setelah renovasi total (sebagian dalam gaya neo-Gothic) pada tahun 1883-1898 seluruh kastil tersebut menjadi museum arkeologi 'Gruuthusemuseum' dengan koleksi yang sangat besar atas karya seni dari berbagai bentuk yang berbeda (renda, permadani, lukisan, mebel, dll ..) Koleksi barang antik dan seni itu resminya dimulai pada tahun 1865 oleh Masyarakat Arkeologi Kota Bruges. Semacam LSM di bidang arkeologi. Apalagi tempat itu punya 'modal dasar' yaitu koleksi Lodewijk van Gruuthuse. Tetapi akhirnya pada tahun 1955 pemerintah kota Bruges mengambil alih dan menambah koleksi serta memperluas museum.
.
.
by sahat simarmata
.Koleksi patung-patungnya terdiri dari berbagai bahan: kayu (salib dan asesoris altar gereja), gading, batu dan marmer (prasasti bergaya baroque untuk mengenang Raja Inggris Charles II dari tahun 1659). Dari sekian banyak barang pameran dari koleksi patung disini yang bentuknya paling bagus adalah patung polikrom dari tahun 1520 yang menggambarkan Kaisar Charles V dari Habsburg pada usia 20, kayaknya dibuat oleh Konrad Meit.
.Sedangkan furnitur yang dapat dilihat di sini ada dalam berbagai gaya dan tipe. Beberapa perabotan berasal dari periode Gothik (batang dan lemari). Sebagian besar dari koleksi furniture ini berasal dari abad ke-17 dan 18. Ukiran-ukiran indah kelihatan pada ornamen kayunya.
..
Benda-benda perak yang ada kayaknya semua untuk keagamaan, selain itu benda perak yang digunakan untuk keperluan rumah tangga. Koleksi penting dari Corporation Silver ware disini berasal dari ke-16 sampai abad ke-19. Oh iya, bekas dapur (dengan perapian dan cerobong asap asli abad ke-15 dari keluarga 'Gruuthuse') masih dapat dikunjungi. Semua benda logam yang tidak terbuat dari perak dan emas dipamerkan terbuka di sini: tempat lilin, mangkok, panci, lampu, peralatan dapur, dll. Di bagian lain yang terpisah di museum ini terdapat koleksi benda logam lain yang terutama dibuat untuk tujuan keagamaan.
.by sahat simarmata
.Koleksi keramik disini tidak semua dapat dipamerkan, karena kurangnya ruang. Saking banyaknya tuh. Museum ini memiliki koleksi keramik tanah dan keramik dari sebagian besar sentra produksi penting Eropa (Brussels, Delft, Perancis Utara, Jerman). Beberapa benda berasal dari kota terdekat Torhout, yang juga terkenal dengan keramik.
.Tapi mungkin yang paling menarik dari antara benda-benda seni di sini adalah permadani dinding abad ke-17 yang dibuat di Bruges. Sedangkan koleksi tekstil lainnya yaitu koleksi renda yang bergengsi dan terkenal itu ternyata udah dipindah ke museum lain dekat situ, Brangwynn museum. Para wanita Bruges memang terkenal suka merenda. Rendanya bagus-bagus lho.
.Disini ada lemari kecil tempat alat musik. Tampaknya keluarga "Gruuthuse" tidak begitu suka musik. Selain itu, kita dapat juga melihat-lihat koleksi uang kuno (numismatics) disini. Sayangnya cuma sedikit yang dipamerkan. Padahal katanya bangsawan kaya. Jarene wong sugih.. Hehehe.
.
..
Oh ya, kapel doa yang ada di sini punya akses langsung ke Gereja Bunda Maria (Church of Our Lady / OLV-Kerk) dan kita bisa lihat langsung kalo mau lihat-lihat makam Duchess Mary of Burgundy yang ada di gereja tersebut.
.Photos Slide : Gruuthusemuseum
by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
.
Cetak halaman ini (Print this page) ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar