Pesta Bona Taun Harungguan Dologmasagal 2010

Tahun 2010 ini Pesta Bona Taun Harungguan Dologmasagal se-Jabodetabek kembali kami ikuti. Sebenarnya kami baru dua kali ikut acara pesta bona taon ini. Kali ini bertempat di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jl. Salemba Raya, Jakarta. Walau bertempat di Jakarta, panitianya tahun ini adalah Harungguan Dologmasagal wilayah Bekasi. Keseluruhan acara bona taon ini dimulai jam 10-an dan berakhir sore sekita jam 16.00 wib alias jam 4 sore, hari Selasa, tanggal 16 Maret 2010. Koordiantor Pelaksananya Tahun ini aku gak tau. Tapi aku juga masih bingung soal penulisan yang benar yang mana, Dologmasagal atau Dolokmasagal atau Dolok Masagal atau Dolog Masagal? Yang mana yang benar? :( Sementara ini, aku pakai penulisan Dologmasagal....
.
Kalo tahun lalu (2009) Pesta Bona Taun Harungguan Dologmasagal kami ikuti di Gelanggang Remaja, Jl. Otista Raya, daerah Kampung Melayu, Jakarta Timur. Makanya waktu itu panitianya dari wilayah Jakarta Timur. Acaranya tahun lalu itu bulan Maret juga, tepatnya tanggal 26 Maret 2009, hari Kamis. Waktu itu sih Koordinator Pelaksana Bona Tahun 2009 adalah Lae Abdi Wesly Purba. Nah, kakak sepupuku, Darlina Sipayung, merupakan salah satu anggota panitianya waktu. Aku inget banget. Soale waktu itu aku diajak ikut sumbangan utama. Hehehe.
by sahat simarmata
Kak Kasmiati Purba and My Wife @ Pesta Bona Taun Dologmasagal 2009
.
Harungguan Dolokmasagal itu merupakan Humpulan keluarga Besar Purba Sidadolog, Purba Sidagambir, termasuk Boru pakon Panogolan. Harungguan se-Jabodetabek ini terbagi dalam lima wilayah, yaitu Jakarta Timur, Cengkareng, Bogor, Bekasi, dan Tangerang. Hmm sepertinya pada ngumpul di Jakarta Timur ya kayak kami. Yang di Jakarta Barat aja malah lebih spesifik tempat ngumpulnya, yaitu daerah Cengkareng. Setahuku Ketua Umumnya masih Tulang/Lae St. Albiker Purba. Dan Penasehatnya Tulang S.P. Sidadolog.
.
by sahat simarmata
.
Kali ini thema-nya adalah : "Ai pe, nasiam sanina na hinaholongan, totap ma nasiam, ulang mubah-ubah, anjaha lambin surung ma ibagas horja ni Tuhan in, ai ibotoh nasiam, sedo na soya hajolaon nasiam ibagas Tuhan in" atau dalam Bahasa Indonesianya berarti : "Karena itu Saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan, sebab kamu tahu bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." Thema tersebut diambil dari 1 Korintus 15:58. Sedangkan sub-thema-nya adalah : "Marhitei Pesta Bona Taun on, marsihaholongan janah marsiurupan ma hita bani haganupan na masa."
.
Aku ikut disini karena Ibu dan Istriku kan boru Purba Sidadolog. Jadi disini aku sebagai Boru dan Panogolan sekaligus. Hehehe. Apalagi kakekku Tuan Bagaduh, maka aku sebagai cucunya kayaknya wajib deh ikut acara ini.:) Disini kami ketemu beberapa sepupu, yaitu Anita Purba, Kak Marya Sidebang, dan Kak Kasmiati Purba. Sedangkan Kak Darlina Sipayung ternyata udah pulang karena ada acara lain. Kami semua ikut Rombongan Jakarta Timur.
.
by sahat simarmata
My wife and my cousins @ Bona Taun Dologmasagal 2010, Jakarta
.
Acaranya kali ini berlangsung di tengah hujan kecil yang dilanjutkan gerimis. Mulai dari jam 10-an dengan acara Kebaktian dengan liturgi dari GKPS (Gereja Kristen Protestan Simalungun). Ya iyalah, sebab mayoritas warga Dolokmasagal adalah jemaah GKPS. Namun demikian, ada juga yang Muslim dan jemaat HKBP. Oh ya, kebaktian ini berlangsung satu setengah jam sampai jam 11.30 wib dan tentu saja dalam bahasa Batak Simalungun. Sejalan dengan kebaktian ini ada Interval selama satu jam dari jam 10.30 s.d. sekitar jam 11.40 wib di ruangan lain sambil makan snack.
.
by sahat simarmata
Keluarga Besar Dologmasagal dari berbagai latar belakang
.
Setelah acara Kebaktian dan Interval maka dimulailah beberapa Kata Sambutan selama kurang lebih setengah jam. Kata Sambutan pertama dari Ketua Panitia. Berikutnya, Sambutan dari Pengurus Pusat. Dan Kata Sambutan terakhir dari Penasehat.
.
Setelah acara Kata Sambutan langsung ke acara Makan Siang dan Mangondoskon Manuk/Dayok Binatur. Sambil Makan Siang kita dihibur dengan iringan musik. Makan Siangnya berupa nasi kotak. Jadi praktis. Acara ini berlangsung sejam.
.
by sahat simarmata
Berbaju Adat Batak Simalungun
.
Setelah acara Makan Siang dan Mangondoskon itu dilanjutkan dengan acara kesukaan orang Batak yaitu Manortor. Kali ini adalah Tortor Batak Simalungun. Untunglah istri bawa Ulos Simalungun. Aku sendiri lupa mengingatkan. Soale Ulos merupakan hal penting dalam manortor. Aneh rasanya manortor tanpa ulos. Manortor kali ini ternyata ada urutannya. Ada 11 urutan acara manortor disini yang terbagi dalam 4 kelompok acara tortor. Dibagi dengan selingan Pengumuman Door Prize. Selain itu dalam setiap Manortor ada yang Mangaloalo (Menyambut). Selama acara manortor kami diiringi musik Gondang Simalungun dari Batara Guru. Musik gondang dan tortor Simalungun lebih terasa magis dan mendayu-dayu. Mirip gondang dan tortor Batak Karo.
.
by sahat simarmata
Gondang Simalungun by Batara Guru
.
Pertama-tama yang manortor adalah rombongan Boru pakon Panogolan. Yang menyambut adalah rombongan Purba (Tondong). Kemudian gantian rombongan Purba (Tondong) yang manortor dan disambut oleh rombongan Boru pakon Panogolan. Setelah itu baru manortorlah Pengurus Pusat dan Rombongan yang disambut oleh rombongan Panitia Pelaksana (dari Bekasi). Manortor tahap pertama ini diakhiri dengan pengumuman Door Prize.
.
by sahat simarmata
Keturunan Tuan Bagaduh lagi Manortor
.
Setelah Door Prize, dilanjutkan dengan Manortor tahap kedua yang juga terdiri dari tiga sesi. Diawali dengan Pengurus dan Anggota Bogor yang manortor dan disambut oleh Pengurus Pusat dan Rombongan. Nah, habis itu giliran kami, rombongan dari Jakarta Timur yang manortor dan disambut oleh Pengurus dan Anggota Bogor. Aku gak ikut manortor karena mesti foto-foto sambil liatin tas istri dan para sepupuku dari jauh. Istriku dan dua orang sepupuku manortornya di barisan belakang. Mungkin karena merasa masih junior. Itu menyulitkanku untuk memotret mereka. Terpaksa aku naik panggung. Beda dengan sepupuku yang senior, Kak Kasmiati Purba, yang manortor di barisan depan sehingga gampang aku foto-foto. Tampaknya dia yang paling senang dan menikmati acara ini.
.
by sahat simarmata
Kak Kasmiati Purba (tengah pada barisan depan) bersemangat Manortor
.
Mulailah manortor sambil membawa pohon duit. Pemandangan yang tidak biasa. Ternyata pohon duit kami sempat ditolak karena masih ada ranting yang kosong. Setelah itu giliran rombongan kami, Jakarta Timur, yang menyambut Rombongan Cengkareng. Kemudian ditutup dengan pengumuman Door Prize ronde kedua.
.
by sahat simarmata
.
Pada acara Manortor tahap berikutnya sudah mulai terasa jadi rutin. Rombongan Cengkareng kali ini menyambut rombongan Tangerang yang manortor. Setelah itu, Rombongan Tangerang yang menyambut Rombongan Bekasi (yang tadi sudah menyambut tortor rombongan Pengurus Pusat) yang sekarang giliran manortor. Setelah saling tortor antar-wilayah maka dilanjutkan dengan tortor dari seluruh Muda/Mudi Dologmasagal yang disambut oleh Seluruh Orang Tua. Ternyata Muda/Mudi masih kurang jadi ditambah dengan anak-anak ikut manortor. Lucu juga. Sedangkan Orang Tua nya dibatasi yang benar-benar Orang yang udah Tua. Maksudnya yang udah punya cucu. Sesi tortor inipun ditutup dengan Pengumuman Door Prize terakhir. Sayangnya kami gak dapat undangan dan gak ngisi Buku Tamu. Jadinya gak dapat kupon Door Prize deh. :(
.
by sahat simarmata
Mulai Ngisi Pohon Duit
.
Pada acara manortor tahap terakhir inilah semua Manortor Riap membentuk lingkaran yang dilanjutkan dengan Horas-Horas. Sayang udah banyak yang pulang. Padahal pada waktu inilah ada acara Pencak Silat Batak alias Marponcak. Yang boleh pencak silat disini hanya keturunan bangsawan Simalungun, yaitu keturunan para raja dan tuan, yang tentunya mesti bisa marponcak. Keturunan Tuan Bagaduh adalah yang pertama dipanggil. Sayangnya gak ada keturunan dari anak Tuan Bagaduh yang hadir. Aku kan keturunan dari boru Tuan Bagaduh. Jadi tetap aja gak bisa. Akhirnya dipanggilah keturunan Raja Panei dan lainnya. Walaupun begitu, aku terkesan banget dengan acara marponcak ini.
.
by sahat simarmata
Manortor Riap sambil Membentuk Lingkaran
.
Setelah Manortor Riap membentuk lingkaran yang diisi dengan marponcak dan dilanjutkan dengan Horas-Horas, maka keselurhan acara bona taon ini ditutup dengan Tonggo Panutup dengan tetap berdiri pada lingkaran. Tak lupa setelah tonggo masih ada pengumuman-pengumuman dari tiap wilayah. Tapi orang udah banyak yang keburu pulang.
.
by sahat simarmata
Manortor dan Mangaloalo (Menyambut)
.
Dari keseluruhan acara Manortor ini ada beberapa hal unik yang aku amati. Pertama, semua rombongan wilayah dapat jatah dalam manortor dan mangaloalo (menyambut). Cuma bedanya pada rombongan Bekasi, yang pada waktu manortor sebagai Pengurus dan Anggota Bekasi, sedangkan waktu menyambut sebagai Panitia Pelaksana.
.
by sahat simarmata
Pohon Duit
.
Kedua, pada waktu manortor setiap rombongan membawa dahan pohon kecil yang tinggal ranting-rantingnya dan harus diisi uang kertas di setiap selotip yang terpasang di setiap rantingnya itu. Jadi Pohon Duit deh. Sebelum manortor ranting-ranting pohon itu harus sudah dipenuhi lembaran uang kertas oleh pengurus dan anggota rombongan. Sambil manortor setiap rombongan membawa pohon duit itu di barisan depan untuk dipersembahkan pada rombongan yang menyambut. Uniknya, rombongan penyambut tidak serta-merta menerima pohon duit itu. Beberapa kali terlihat mereka menolak sehingga rombongan yang membawa pohon duit itu terpaksa mundur lagi untuk menambah lembaran uang kertas di pohon duit itu. Memang, rombongan penyambut menolak biasanya apabila melihat masih ada ranting yang kosong tanpa lembaran uang. Atau mereka melihat blum semua pecahan uang kertas ada di pohon duit itu. Jadi tampaknya harus ada pecahan uang Rp 1000, Rp 2000, Rp 5000, Rp 10000, Rp 20000, Rp 50000,dan Rp 100000. Jadi kalo semua pecahan uang itu sudah lengkap dan semua ranting sudah terisi biasanya sih pohon duit itu diterima oleh rombongan yang mangaloalo (menyambut). Uang itu kemudian diserahkan ke pengurus dan semuanya nantinya akan masuk Kas/Bank Harungguan Dologmasagal ini. Sebagian besar dananya untuk bikin acara serupa tahun depan
.
by sahat simarmata
Marponcak (Pencak Silat Batak)
.
Ketiga, hal unik lainnya adalah adanya Pencak Silat (Marponcak) dalam acara tortor Batak. Setahuku hal ini tidak ada dalam acara Tortor Batak Toba. Kayaknya acara Pencak Silat ini cuma ada di acara tortor Batak Simalungun dan Batak Karo. Memang sih, beberapaTulangku jago pencak silat. Apalagi mereka anak dari Tuan Bagaduh dari daerah Simalungun dan Samosir. Terlebih Tulang Saib alias Tulang Cengkeh biasa aku memanggilnya. Beliau jago banget marponcak sambil manortor. Sayang beliau udah meninggal setahun setelah aku menikah. Pengen juga belajar marponcak begitu. Soale aku gak jago. :)
.
Kak Kasmiati dll. Manortor dengan Ulos Simalungun
.
Keempat, yang unik terakhir adalah Ulos Simalungun itu sendiri. Motifnya mungkin sama dengan Ulos Batak lainnya, tapi Ulos Simalungun penuh warna-warni. Gak cuma didominasi warna hitam dan abu-abu, tapi juga ada yang didominasi warna biru, merah, oranye, ungu, coklat, dan kuning. Ada warna putih gak ya? ;-)
.
.

by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
.
Cetak halaman ini (Print this page) ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Profile Visitor Map - Click to view visits
Google Search Engine
Google