Gak jauh dari Grand Palace, di sebelah barat daya, ada Saint Hubert, sederetan komplek bangunan kuno yang dipergunakan sebagai toko souvenir. Bangunan megah itu bergaya neo-klasik dengan atapnya terbuat dari kaca. Dengan begitu, mulai dari ruangan toko, jalan hingga gang tertutup atap kaca. Blonjo-blonjo disini gak perlu kuatir klo datang hujan......
.
.
Saint Hubert mulai ada di zaman Raja Leopold I. Pembangunan dimulai tanggal 6 Mei 1846 dan berakhir 18 bulan kemudian, and bangunan yang panjangnya 213 meter itupun diresmikan tanggal 20 Juni 1847 oleh Raja Leopold I dan kedua anaknya. Galeri ini dirancang oleh arsitek muda, Jean-Pierre Cluysenaer. Begitu dibuka langsung menjadi tempat paling populer di kota yang terkenal dengan curah hujan yang tinggi itu. Banyak seniman besar dan cendekiawan saat itu tertarik menikmati pesona 'Kota Kaca'. Tak pelak, tertarik akan perhiasan indah nan mewah yang dipajang di situ.
.
.
Galeri ini terdiri dari dua bagian utama, masing-masing lebih dari 100 meter panjangnya. Mmasing-masing disebut Galerie du Roi / Koningsgalerij, berarti Galeri Raja, dan Galerie de la Reine / Koninginnegalerij, berarti Galeri Ratu), dan sebuah galeri sisi kecil Galerie (des Princes / Prinsengalerij, bermakna Galeri Pangeran). Bagian-bagian utama (King dan Queen's Gallery) dipisahkan oleh barisan tiang di sepanjang titik di mana Rue des Bouchers / Beenhouwersstraat melintasi kompleks galeri.
.
.
Sebagaimana gedung-gedung lain di Brussels, gedung Saint Hubert ini pun demikian. Koninklijke Sint-Hubertusgalerijen (dalam Bahasa Belanda) atau Galeries Royales Saint-Hubert (dalam bahasa Perancis). Tapi kayaknya nama dalam bahasa Perancislah yang lebih terkenal. Soale kedengaran lebih mewah. Hehehe.
.
.
Pada dasarnya, Saint Hubert ini adalah Shopping Mall yang mewah abad ke-19 di Brussel. Gaya Shopping Mall mewah ini pada waktu itu kemudian diikuti dengan pendirian Galleria Vittorio Emanuele II di Milan, Italy, dan The Passage di St Petersburg, Rusia.
.
.
Sebuah teater kerajaan ada dibangun di dalam galeri ini. Namanya Theatre des Galeries Saint-Hubert, yang dirancang oleh Cluysenaer dan dibuka 7 Juni 1847. Ini menjadi salah satu dari tiga teater kerajaan di kota Brussel sebagai tempat bermain operet. Interiornya direnovasi pada tahun 1951.
.
.
Sampai kini, deretan tampat pertunjukan, toko perhiasan, souvenir dan kafe masih berdiri menyambut turis-turis kayak kami (hehehe) yang rela membuang euronya. Tak terhitung pula jumlah arsitek luar Belgia yang menggunakan galeri Saint-Hubert ini sebagai model bagunan mereka.
.
.
Galeri ini letaknya ada di Rue du Marche-aux-Herbes, Rue de l’Ecuyer, 1000 Brussels. Nah, di Saint Hubert ini, bisa ditemukan gang kecil yang sangat terkenal Gang kecil bernama Rue des Bouchers / Beenhouwersstraat banyak diceritakan bak lukisan. Meski hanya cukup untuk pejalan, hampir semua bangunan di kanan kiri gang ini berupa restoran, lengkap kursi dan meja kecil diterasnya. Berdua kami menyusuri jalan di Rue des Bouchers, dimana jajaran restoran makanan laut di daerah Saint Hubert Royal Galleries itu cukup menggiurkan. Meneteskan liur kami. Pengen rasanya mencicipi kerang khas Belgia, mosselen, itu. Sayang, kayaknya gak sempat. Selain rame kami mesti ke tempat lain lagi.:(
.
.
.
Saint Hubert mulai ada di zaman Raja Leopold I. Pembangunan dimulai tanggal 6 Mei 1846 dan berakhir 18 bulan kemudian, and bangunan yang panjangnya 213 meter itupun diresmikan tanggal 20 Juni 1847 oleh Raja Leopold I dan kedua anaknya. Galeri ini dirancang oleh arsitek muda, Jean-Pierre Cluysenaer. Begitu dibuka langsung menjadi tempat paling populer di kota yang terkenal dengan curah hujan yang tinggi itu. Banyak seniman besar dan cendekiawan saat itu tertarik menikmati pesona 'Kota Kaca'. Tak pelak, tertarik akan perhiasan indah nan mewah yang dipajang di situ.
.
.
Galeri ini terdiri dari dua bagian utama, masing-masing lebih dari 100 meter panjangnya. Mmasing-masing disebut Galerie du Roi / Koningsgalerij, berarti Galeri Raja, dan Galerie de la Reine / Koninginnegalerij, berarti Galeri Ratu), dan sebuah galeri sisi kecil Galerie (des Princes / Prinsengalerij, bermakna Galeri Pangeran). Bagian-bagian utama (King dan Queen's Gallery) dipisahkan oleh barisan tiang di sepanjang titik di mana Rue des Bouchers / Beenhouwersstraat melintasi kompleks galeri.
.
.
Sebagaimana gedung-gedung lain di Brussels, gedung Saint Hubert ini pun demikian. Koninklijke Sint-Hubertusgalerijen (dalam Bahasa Belanda) atau Galeries Royales Saint-Hubert (dalam bahasa Perancis). Tapi kayaknya nama dalam bahasa Perancislah yang lebih terkenal. Soale kedengaran lebih mewah. Hehehe.
.
.
Pada dasarnya, Saint Hubert ini adalah Shopping Mall yang mewah abad ke-19 di Brussel. Gaya Shopping Mall mewah ini pada waktu itu kemudian diikuti dengan pendirian Galleria Vittorio Emanuele II di Milan, Italy, dan The Passage di St Petersburg, Rusia.
.
.
Sebuah teater kerajaan ada dibangun di dalam galeri ini. Namanya Theatre des Galeries Saint-Hubert, yang dirancang oleh Cluysenaer dan dibuka 7 Juni 1847. Ini menjadi salah satu dari tiga teater kerajaan di kota Brussel sebagai tempat bermain operet. Interiornya direnovasi pada tahun 1951.
.
.
Sampai kini, deretan tampat pertunjukan, toko perhiasan, souvenir dan kafe masih berdiri menyambut turis-turis kayak kami (hehehe) yang rela membuang euronya. Tak terhitung pula jumlah arsitek luar Belgia yang menggunakan galeri Saint-Hubert ini sebagai model bagunan mereka.
.
.
Galeri ini letaknya ada di Rue du Marche-aux-Herbes, Rue de l’Ecuyer, 1000 Brussels. Nah, di Saint Hubert ini, bisa ditemukan gang kecil yang sangat terkenal Gang kecil bernama Rue des Bouchers / Beenhouwersstraat banyak diceritakan bak lukisan. Meski hanya cukup untuk pejalan, hampir semua bangunan di kanan kiri gang ini berupa restoran, lengkap kursi dan meja kecil diterasnya. Berdua kami menyusuri jalan di Rue des Bouchers, dimana jajaran restoran makanan laut di daerah Saint Hubert Royal Galleries itu cukup menggiurkan. Meneteskan liur kami. Pengen rasanya mencicipi kerang khas Belgia, mosselen, itu. Sayang, kayaknya gak sempat. Selain rame kami mesti ke tempat lain lagi.:(
.
Photoslide of Galeries Royales St. Hubert
by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
.
Cetak halaman ini (Print this page) ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar